Kamis, 28 Agustus 2008

ARTIKEL



SUDAHKAH SEKOLAH ADVENT MENERIMA ROH KUDUS?

Oleh.: SABAR ARITONANG STh.

Kisah Para Rasul 19:1-6

19:1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.

19:2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."

19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."

19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."

19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

1

Masalah yang dihadapi jemaat pada masa itu bisa saja menjadi masalah yang kita hadapi juga pada masa sekarang, dan bisa saja merupakan sebuah beban yang besar. Jemaat pada masa itu merupakan jemaat yang berada pada masa krisis, krisis kepemimpinan, krisis jumlah anggota jemaat dan krisis mental block, sebab jemaat mengalami penolakan oleh banyak orang karena pola pikir yang kurang benar tentang jemaat. Dalam kasus ini, Paulus memiliki sebuah pertanyaan besar Sudahkah engkau menerima Roh Kudus?

Masalah jemaat masa kini tentu tidak jauh berbeda. Kurangnya pemimpin jemaat yang berhikmat, adanya selisih paham antar anggota jemaat, adanya kecemburuan, adanya kesulitan dalam penarikan jiwa—karena praktek anggota jemaat sendiri yang kurang bijaksana—dan ini semua membuat hati kita miris. Saya berpikir, bahwa pertanyaan yang tepat untuk masa kini bukanlah Bagaimana? Siapa penyebabnya? Apa strategic planning yang dibuat mengantisipasi masalah? Siapa pengganti pemimpin yang tepat? Tetapi yang lebih tepat adalah pertanyaan Paulus sendiri, Sudahkah kita menerima Roh Kudus?

2

Semakin menggeluti dunia pendidikan sebagai darah daging saya, melihat dan merasakan masalah secara langsung, betapa sulitnya mengembalikan citra pendidikan kita yang sesungguhnya tidak seburuk informasi yang beredar, menjelaskan kepada umat bahwa sekolah kita tetap lebih baik, sulitnya promosi dan mencari murid baru, jumlah murid yang semakin hari semakin berkurang, kondisi keuangan sekolah yang kian memburuk, SDM yang menanti pemberdayaan, serta program yang berjalan terseok-seok—Inilah sesungguhnya masalah yang perlu pemecahan serius. Dan pertanyaan Paulus pun sangat tepat untuk mengembalikan akal sehat kita: Sudahkah guru-guru sekolah kita menerima Roh Kudus?

Pertanyaan ini dapat saja dianggap guyon, atas pertimbangan: BAGAIMANA MUNGKIN KRISTEN SEPERTI KITA TIDAK MENERIMA ROH? Tetapi pertanyaan itu sungguh menjadi akar dari segala masalah dan pemecahan yang ada.

Sebagai hasilnya, saat Paulus menumpangkan tangan (ayat 6), mereka menerima Roh Kudus dan pada ayat-ayat berikutnya dijelaskan bahwa mereka melakukan banyak perkara ajaib hingga orang takjub.

Seberapa banyakkah perkara ajaib yang dilakukan sekolah kita dan seberapa banyakkah perkara-perkara ajaib yang dilakukan jemaat kita sehingga orang takjub? Tidak mustahil hal-hal tersebut kita lakukan bilamana kita benar-benar menerima Roh. Tidak heran bila Ellen G. White menegaskan: ”Tanpa Roh Kudus dan kuasa dari Allah, adalah sia-sia kita bekerja untuk menyampaikan pekabaran kebenaran itu.” (5 T, 158). Bahkan Yesus pun menerima baptisan Roh Kudus setiap hari.” (COL, 139).

Apa guna baptisan Roh Kudus itu?

Ellen G. White memberikan penjelasan:

”Roh Kudus haruslah secara terus menerus diberikan kepada manusia, atau manusia tidak akanmemiliki kekuatan untuk dapat mengalahkan kuasa-kuasa kegelapan.” (That I May Know Him, p. 16)



3

Apa baptisan Roh Kudus itu?

Roma 5:5 menegaskan bahwa tidak ada pengharapan yang mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Lebih jelas bahwa baptisan Roh itu adalah KASIH.

Tinggalnya Roh Kudus di dalam hati kita akan ditunjukkan dengan mengalirnya kasih surgawi itu.”—COL, 419

Roh Nubuat menjelaskan bahwa pada saat murid-murid itu juga dicurahi Roh Kudus, ada KASIH di antara mereka. Hati mereka luluh dengan doa dan ucapan yang disampaikan. Mereka berbicara dengan kuasa Roh, ribuan jiwa ditobatkan (Acts of The Apostles, p. 22).

Apa yang harus kita lakukan?

Tidak ada alasan untuk menolak Roh Kudus untuk membantu pelayanan kita. Hanya Roh yang mengadakan pembaharuan jiwa-jiwa menuju keserupaan dengan Kristus (RH Agustus 1896), dan akan terus menerus menahan kita agar tidak jatuh ke dalam dosa (CH, 594).

”Setiap orang harus menyatakan sikapnya kepada Allah, barulah dengan demikian dia layak untuk menerima baptisan Roh Kudus setiap hari.” (AA, 50).

4

Sekolah kita memerlukan sebuah pembaharuan hati. Kebutuhan terbesar di ladang pelayanan ini bukanlah para pekerja yang PINTAR dan BERDEDIKASI. Tetapi yang paling utama adalah PEKERJA YANG MEMILIKI ROH KUDUS, sehingga akan terjadi sebuah kuasa luar biasa. Satu-satunya cara untuk membuat semua kegiatan penginjilan kita berhasil adalah: kepentingan diri sendiri harus dimatikan dan mengalami baptisan Roh setiap hari, sehingga akan tercipta pribadi yang baru. Hanya bila sifat cinta diri dimatikan, perjuangan untuk menjadi yang terutama dilenyapkan, rasa CINTA memenuhi hati—BARULAH KRISTUS AKAN MENJADI DIREKTUR UTAMA DI DALAM SELURUH PROGRAM PENGINJILAN KITA, Allah akan tinggal dalam jiwa kita, dan banyak orang akan takjub.



5

PENYULUHAN KESEHATAN













Pada hari Kamis malam 28 Agustus 2008 telah diakhiri Penyuluhan Kesehatan dari Rumah Sakit Panca Dharma , dan dari malam ke malam telah menyampaikan materi yang menarik antara lain : Migrain, Ashma dan Dr. Koko menyampaikan materi mengenai ankle Sprain Solution.

RAPAT ................RAPAT.................






Dalam rangka persiapan perkemahan sekolah dan Gereja pada tanggal 12 S/d 14 September 2008 dan SLA Purwodadi yang menjadi tuan rumah, maka pada hari Kamis tanggal 28 Agustus 2008 telah diadakan Rapat Panitia Perkemahan yang juga dihadiri oleh Direktur Pemuda Advent KJKT Master Guide Harry Prasetyo.

Rabu, 27 Agustus 2008

Selamat jalan MG Sabar Aritonang





Selamat jalan dan selamat bertugas ditempat pelayanan yang baru Jemaat Nusa Dua Bali, selama kurang lebih satu setengah tahun melayani di SLA Purwodadi dan sudah memberikan apa yang terbaik di sekolah yang kita cintai dan tetaplah semangat memberikan yang terbaik dimana saja Pdtm. Sabar Aritonang melayani. Tuhan memberkati.