Sabtu, 11 Oktober 2008

Illustrasi


DAMAI YANG SEJATI

Beberapa tahun yang lalu di Amerika Serikat pernah diadakan suatu sayembara untuk melukis tentang hal "damai" yang diikuti oleh berpuluh-puluh pelukis. Oleh pihak panitia mereka diberi keluasan untuk mencurahkan isi hati dan pikirannya dalam bentuk-bentuk lukisan yang menggambarkan tentang damai yang sejati. Para peserta berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan sayembara itu sehingga panitia penyelenggara cukup sibuk menyeleksi lukisan manakah kiranya yang berhak mendapatkan penghargaan utama. Akhirnya setelah dipertimbangkan dengan seksama, panitia telah menentukan tiga buah lukisan yang layak untuk diberi penghargaan. Lukisan yang pertama menggambarkan seorang laki-laki sedang duduk setengah berbaring di bawah pohon yang rimbun di tepi sebuah anak sungai. Sebuah pancing terletak di tangannya dan topi jerami menudungi wajahnya dari terik sinar matahari. Udara cerah dan burung-burung berkicau nyaring. Semuanya kelihatan tenang dan damai sehingga laki-laki itu tertidur dengan lelap. Bukankah ini menggambarkan suatu suasana damai yang meyakinkan? Lukisan yang kedua menggambarkan suatu daerah pertanian yang sangat permai. Gunung-gunung yang hijau dan subur di latar belakang lukisan ini, dan sebuah rumah petani yang sederhana kelihatan di bagian depan lukisan ini. Tak ketinggalan panorama padang rumput yang hijau menyegarkan mata serta seekor lembu sedang asyik menikmati rumput yang segar itu. Tak jauh dari situ ada sebuah anak sungai kecil yang airnya demikian jernih dan menyegarkan. Angin bertiup sepoi-sepoi dan udara cerah segar. Semuanya diliputi damai yang mengesankan. Bukankah ini juga merupakan suatu gambaran yang sangat tepat mengenai damai? Lukisan yang ketiga ternyata menggambarkan damai itu dengan suatu cara yang sangat berlainan dengan dua pelukis yang terdahulu. Ia menggambarkan angin ribut yang sangat dahsyat. Sebatang pohon besar sedang diamuk angin yang tak mengenal belas kasihan. Hujan lebat disertai guntur sambung-menyambung memperburuk suasana yang memang sudah buruk. Di latar belakang dilukiskan langit yang gelap penuh awan yang tidak memberikan pengharapan yang pasti. Tetapi yang sangat mengesankan ialah bahwa di salah satu cabang dari pohon itu ada sebuah sarang burung yang didalamnya terdapat 2 ekor anak burung kecil yang sedang bersiul dengan mulut terbuka, menantikan kedatangan induknya yang biasa membawakan makanan untuknya. Begitu tenang dan sejahtera nampaknya kedua ekor anak burung itu; mereka tidak menhiraukan bahaya angin ribut yang menderu-deru itu. Setelah berunding dan mempertimbangkan segala sesuatunya panitia mengambil keputusan bahwa lukisan yang ketiga inilah yang mendapat penghargaan utama, sebab mereka berpendapat bahwa gambaran yang diberikannya itu sangat tepat melukiskan apa yang dimaksudkan dalam sayembara untuk melukiskan tentang hal damai itu. Banyak orang merasa heran dengan keputusan panitia ini dan meeka bertanya: Mengapa justru lukisan yang ketiga itu yang menjadi juara pertama? Panitia menjawab: Ya, karena kedua anak burung itu menunjukkan damai yang sejati. ditengah angin riut yang menggelora, mereka masih dapat terus berkicau dengan damainya. Setelah mendapat keterangan demikian, tak ada seorangpun yang menyangsikan keputusan panitia. Mereka yakin bahwa keputusan itu memang benar, sebab damai yang sejati hanyalah dapat dinyatakan di dalam keadaan seperti yang dilukiskan oleh lukisan yang ketiga itu. Bukankah kita sekalian juga sangat menginginkan rasa damai, sejahtera seperti yang digambarkan oleh kedua ekor burung di tengah badai yang dahsyat itu? Sering kali hati kita menjadi bimbang, risau serta gundah-gulana menghadapi keadaan di dalam dunia di mana kita hidup ini. Bahkan tidak jarang pula ada orang-orang yang mengambil keputusan nekad, membunuh diri oleh karena putus asanya sudah tidak tertahankan lagi. Di dalam koran kedaulatan rakyat beberapa waktu yang lalu ada berita mengenai seorang ayah berusia 40 tahun yang membunuh dirinya sendiri oleh karena menghadapi pengangguran yang tidak dapat diatasinya. Jelaslah kita sekalian membutuhkan damai, sejahtera dan ketentraman itu. Tuhan Yesus dalam Yohanes 16:33 telah mengatakan sebagai berikut: "Didalam dunia ini kamu merasai sengsara, tetapi tetapkanlah hatimu karena Aku telah mengalahkan dunia ini....... dan di dalam Aku kamu sentosa."
Matius 11:28 -----"Marilah kamu, hai yang berlelah dan menanggung berat, Aku akan memberikan damai dan sentausa kepadamu."

Khotbah Senior 2008




Kegiatan Khotbah Senior pada hari Jum,at malam (Kebaktian Vespers) 10 Oktober 2008 Della Sinaga Kelas XII Program IPA SMA Advent Purwodadi sebagai pembicara dengan pekabaran firman Tuhan Anak yang terhilang.

Kamis, 09 Oktober 2008

Bergembira dengan SAINS


GAMBAR GARIS GAYA

Letakkan selembar karton di atas magnet - kita sudah tahu bagaimana membuat magnet - dan taburilah karton itu dengan bubuk besi hasil kikiran. Ketuk karton tadi, perlahan-lahan maka terbentuklah sebuah gambar. Bubuk besi tadi menata diri menjadi garis-garis berbentuk busur yang menunjukkan arah pengaruh magnet. Gambar garis gaya ini dapat dilestarikan. Tetapi karton itu dengan stearin panas yang berasal dari lilin yang menyala dan biarkan mendingin. Jika kita memegang sebuah setrika listrik dekat di atas karton itu, maka setelah lilin dingin kembali, menetaplah gambar itu.

Rabu, 08 Oktober 2008

ARTIKEL


MENGENAL DIRI DENGAN BAIK

Helena Elizabeth Souisa M.Ed.

"Bila kupandang langit yang kau ciptakan, bulan dan bintang-bintang yang kau pasang. apakah manusia itu, sehingga kauingat dia, siapakah dia , sehingga kaupelihara ? Tetapi kauangkat dia hampir setara dengan Allah, kau mahkotai dia dengan keagungan dan kehormatan. Kau beri dia kuasa atas alam raya, seluruh ciptaanMu kautundukkan kepadanya, domba, sapi dan ternak semuanya, juga binatang di padang belantara; burung-burung dan ikan-ikan, semua makhluk di dalam laautan, Ya tuhan. Tuhan kami, keagungan Mu termasyur di seluruh bumi. Mazmur 8:3-9.

Pastikan bahwa bahwa kita mengenal diri sendiri dengan sebaik mungkin.
Seorang pengamat /pemerhati sosiolog Kristen yang bernama M. Blaine Smith mengatakan sebagai berikut : "Sebagian besar dari apa yang seseorang perbuat dan dari apa yang tidak mau diperbuatnya bergantung pada penilaiannya terhadap diri sendiri. Mereka yang tidak menilai dirinya cukup berbakat, tidak akan membuat target yang tinggi bagi dirinya sendiri. Tidak juga meeka merasa kecewa bila mereka gagal mencapai hasil yang baik.
Sebaliknya, mereka yang menilai dirinya sendiri, sering memperlihatkan hasrat untuk bekerja keras. Mereka menganggap dirinya memalukan bila mereka tidak berusaha dengan sebaik-baiknya.
Apa yang diamati oleh M.Blaine smith mengajarkan kepada kita mengenai nilai diri/harga diri/self esteem.
Salah satu kebutuhan hidup manusia yaitu kebutuhan akan harga diri/nilai diri/self esteem.
Seorang hamba Tuhan yang bernama W.E. Vine dalam bukunya An Expository Dictionary of New Testaments Words mengatakan bahwa Harga Diri atau Nilai diri adalah kebutuhan dasar manusia sebagai seorang pribadi.
Jika makanan adalah kebutuhan pokok untuk tubuh jasmani kita, maka harga diri/nilai diri adalah kebutuhan dasar bagi kepribadian kita. Harga diri/nilai diri adalah kebutuhan dasar manusia sebagai mahluk yang berintelek, berperasaan dan berkehendak. Kebutuhan ini lebih penting dari pada makanan atau kebutuhan jasmani lainnya.
Untuk lebih jelasnya apa itu harga diri.nilai diri, beberapa contoh dapat kita simak:
1. Penampilan.
Diantara suku Minahasa di Sulawesi Utara, ada pepatah lumrah di sana yang berbunyi:"Biar kalah nasi asal jangan kalah aksi." Ini dapat diartikan, biar perut kosong atau lapar tetapi dapat berpakaian bagus dan berpenampilan yang baik. Pepatah ini memberikan gambaran bahwa kebutuhan pribadi lebih utama daripada kebutuhan jasmani. Dengan kata lain bagi bebefrapa orang Harga diri/nilai diri bersumber pada penampilannya.
2. Pandangan Masyarakat.
Diantara suku bugis Makasar di Sulawesi Selatan, ada hukum adat yang disebut Hukum Siri. Kata Siri dalam bahasa Indonesia berarti malu. Salah satu contoh kasus dimana Hukum Siri ini dapat diterapkan adalah bilamana seorang pria menolak atau tidak bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap sang gadis. Dalam hal ini, keluarga pihak wanita dapat mengambil tindakan untuk mengambil nyawa si pria karena perbuatannya yang memalukan keluarga wanita. Bagi suku Bugis Makasar di Sulawesi selatan, harga diri/Nilai diri terletak pada pandangan masyarakat yang baik terhadap mereka.
3. Contoh yang ketiga untuk melihat makna lebih dalam pengertian dari Harga diri/Nilai diri (Self esteem).
Robby dan Bobby adalah dua pelajar SMA Kristen yang sama pandainya. Keduanya belajar dengan tekun dan prestasi akademis mereka selalu sama bagusnya. TEtapi diluar dunia prestasi akademis kedua sahabat ini adalah dua pribadi yang sangat berbeda. Robby banyak berprakarsa. Dalam banyak hal ia menjadi pihak yang mengajak dan memimpin. Ia, orang yang mudah mengambil keputusan. Ia yakin akan kemampuan dirinya dan senang berdiri sendiri. Namun sebaliknya, Bobby tidak banyak/jaang berprakarsa. Ia sering ragu-ragu kalau membuat keputusan. Ia cenderung bergantung kepada Robby dalam pelbagai hal. Kita lihat disini, kedua orang ini baik Robby dan Bobby mempunyai Nilai diri, Harga diri (self Esteem) yang berbeda.
Harga diri/Nilai diri adalah penilaian menyeluruh yang ada pada seseorang tentang dirinya. Tiap orang mempunyai nilai diri, yaitu gambaran yang kita punyai tentang diri kita sendiri, yang sangat menentukan apakah kita akan sukses atau gagal dalam hidup ini. Jadi, tiap-tiap orang mempunyai kebutuhan akan nilai diri/harga diri. Ada yang tinggi nilai dirinya seperti Robby. Ada yang rendah seperti Bobby. Dan nilai diri ini tidak mempunyai hubungan langsung dengan status sosial atau ekonomi seseorang. Seorang sarjana bisa sa mempunyai Nilai diri yang rendah, sebaliknya seorang petani yang buta huruf bisa mempunyai nilai diri yang tinggi. Nilai diri juga, tidak ada hubungannya dengan kecongkakan atau kerendahan hati. Nilai diri tidak sama dengan tinggi hati, dan sebaliknya kita yang mempunyai nilai diri yang rendah bukan berarti kita adalah orang yang rendah hati. Orang yang bernilai diri tinggi ia akan mengetahui apa keunggulan atau bakatnya. Ia akan bangga dengan keunggulannya. Namun, ia pun tahu apa kelemahannya, dan ia tidak malu apabila kelemahannya di ketahui orang lain. Karena mempunyai keunggulan, orang yang bernilai diri tinggi bisa juga menghargai keunggulan orang lain. Ia menghargai dan mengagumi keberhasilan orang lain. Sebaliknya, orang yang bernilai diri rendah merasa tidak mempunyai keunggulan, bakat atau karunia apa-apa. Yang diketahuinya hanyalah kelemahan-kelemahannya. Ia takut bahwa kelemahan/kebodohannya diketahui orang lain. Karena merasa diri tidak mempunyai keunggulan, ia cenderung bersikap iri hati terhadap orang lain. Ia tidak mau mengakui keberhasilan orang lain, bahkan ia cenderung untuk menutupnutupi atau mengecil-ngecilkan keunggulan orang lain. Dan memang harus di akui, bahwa membuat penilaian kepada diri sendiri adalah pekerjaan yang tidak mudah. Sekalipun tidak mudah.......dalam kepastian kita mengenal diri kita sendiri dengan baik adalah: Faktor yang menentukan bukanlah siapa anda, tetapi bagaimana anda tentang diri anda sendiri. Sebagai umat-umat Tuhan, sangat penting untuk kita melihat diri kita seperti TUHAN melihat kita. Ada banyak orang yang tetap mempunyai Nilai diri yang jelek/nilai diri yang rendah. Sebab mereka tidak mengerti bahwa mereka harus melihat diri mereka seperti Allah melihatnya. Saya ingin kita semua mengembangkan Nilai diri atau melihat diri kita seperti Tuhan melihat kita "bahwa kita semua adalah pribadi-pribadi yang menarik." Selain kita menarik, kita juga berharga dan tidak ada seorangpun yang berani memasang harga atas diri kita ! Karena manusia adalah Ciptaan yang mulia. Karena Allah pencipta kita serta memahkotai kita dengan kemuliaan dan hormat (gambar Allah ada di dalam diri kita) Mazmur 8:6 (dibuat hampir sama seperti Allah). Dan di dalam Mazmur 139 : 14 a dikatakan bahwa Penciptaan manusia dahsyat dan ajaib oleh sebab itu kita ssemua berharga, kita semua manusia adalah mahkota dari semua ciptaan Allah. Kita semua adalah pribadi yang menarik dan berharga. modal daya tarik dan Nilai diri kita adalah pada apa yang telah di kerjakan oleh Tuhan dalam Penciptaan, diciptakan menurut gambar Allah, buatan tangan Allah sendiri (Kejadian 1:26,27), dan lebih daripada itu dalam penebusan karena Yesus Kristus, tuhan dan juruselamat kita telah menyerahkan nyawaNya dan keselamatan setiap orang yang percaya kepadaNya (Roma 5:8). Ia mati supaya kita hidup. Inilah harga diri/nilai diri yang Tuhan ingin kembangkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Marilah kita senantiasa belajar bersama bagaimana mengembangkan dan nenempatkan harga diri/nilai diri "Kemuliaan dan Kehormatan" kita dalam kehidupan sehari-sehari yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Salam sukses selalu.





BAGAIMANA SEANDAINYA...............


BAGAIMANA SEANDAINYA MANUSIA MEMILIKI INSANG ?

Dalam sebuah film yang dibintangi Kevin Costner, Water World, tokoh yang diperankan Costner berubah memiliki insang di belakang telinganya. Mungkinkah ini terjadi ? Dapatkah perubahan seperti itu memungkinkan seseorang berenang di dalam air seperti ikan tanpa harus menggunakan perlengkapan menyelam? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus melihat catatan mengenai evolusi. Setiap kali evolusi menyebabkan mamalia tinggal di air seperti ikan paus, lumba-lumba, anjing laut, atau minatee, evolusi terjadi pada paru-parunya, bukan pada insang. Evolusi akan mengatur kembali daerah di sekitar paru-paru --- misalnya dengan menempatkan lubang kecil sebagai tempat embusan di bagian atas kepala ikan, seperti pada ikan paus --- tetapi evolusi tidak pernah mengubah mamalia air mempunyai insang. Mengapa? alasan utamanya terletak pada fakta bahwa insang pada mamalia pasti akan berukuran raksasa. Insang hanya berguna bagi ikan karena ikan diciptakan berdarah dingin sehingga tidak membutuhkan banyak oktosigen. Manusia pada umumnya berdarah panas sehingga setiap pon berat badan manusia membutuhkan oksigen 15 lipat kali dibandingkan ikan yang berdarah dingin. Ketika berenang, manusia membutuhkan oksigen lebih banyak dibandingkan ketika berada pada kondisi normal atau di darat. Ikan menggunakan mulut dan gerakan insang untuk menggerakkan sejumlah besar air yang keluar melalui insang. Hiu dan beberapa ikan lain yang sejenis harus bergerak terus menerus di dalam air agar air mengalir mewati insang. Sekarang pikirkan berapa bagian kepala ikan terisi oleh insang. Coba, bayangkan seberapa besar kepala manusia jika dibutuhkan ruangan 15 kali lebih besar untuk insang dan di dalamnya terdapat sistem yang mendorong air keluar-masuk permukaan insang. Itulah sebabnya mengapa kamu tidak pernah melihat mamalia memiliki insang.

SENYUM ITU BERKAT


WANITA DIMATA PARA AHLI

Menurut Ahli Kandungan : Sumber Ilmu
Menurut Ahli Kosmetika: Sumber penghasilan
Menurut Seniman: Karya seni yang agung
Menurut Astronom: Lembut seperti Venus dan misterius seperti Pluto.
Menurut ahli Hukum: Pendorong untuk melakukan tindak pidana korupsi.
Menurut Para suami: Mahluk pencemburu nomor satu.
Menurut Para Jejaka: Nah ! ini dia calon istri saya.

Fakta:
Jika saat ini punya si kecil yang sedang sakit, cobalah resep ini: ajak ia bermain dan tertawa. Seandainya di rumah ada pemutar VCD atau DVD, putarkan video "Donald Bebek" atau "Tom and Jerry" atau video lucu yang paling ia suka. Lihatlah efek positif setelah buah hati Anda tertawa. Niscaya, si kecil akan lebih cepat sembuh.

Spirit of CHANGE


PADA AKHIRNYA, BUKAN MUTU YANG MENENTUKAN

R.T. Domingo mengatakan: "Kita hidup dalam masa-masa kritis ketika perusahaan yang bermutu pada akhirnya dikalahkan, disisihkan, atau digusur oleh perusahaan yang bermutu.'

Sekarang semua organisasi bisnis berbicara masalah kualitas produk. Kualitas menjadi milik semua orang. Dalam iklim kompetisi yang ketat, pada akhirnya bukanlah mutu yang menentukan keberhasilan, yaitu diferensiasi. Anda memang harus memiliki produk yang berkualitas, tetapi Anda harus berbeda dari pesaing Anda. Milikilah sesuatu yang jarang dimiliki orang lain, yaitu "daya tahan". Daya tahan yang tinggi akan membuat Anda mampu melewati perubahan ekstrem seperti apapun. Daya tahan adalah kemampuan Anda untuk tetap hidup.

SEMINAR PENATALAYANAN























Selama tiga hari Slapur kembali menjadi tempat kegiatan Seminar Penatalayanan dari tanggal 6 Oktober 2008 S/d 8 Oktober 2008 yang dihadiri kurang lebih 50 peserta dari sejumlah Jemaat Konferens Jawa Kawasan Timur, dan yang menjadi nara sumber : Pdt. Djoko soewarso, Direktur Penatalayanan UKKB,Pdt. A. Saroensong Ketua KJKT, Pdt. Johnny Simbolon Sekretaris KJKT,Pdt. Kristiono Sarjono,Direktur Penatalayanan KJKT,Bapak Tatang Sumardi,Bendahara KJKT, Pdt. Leo Mamentu, Direktur Kependetaan KJKT, dan Bapak Bambang Purnomo,Direktur Kesehatan dan Pendidikan KJKT.