Kamis, 04 Juni 2009

RENUNGAN


BELAJAR DARI ARSIK

"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar." Kejadian 50:20

Arsik adalah makanan tradisional Batak. Terbuat dari bahan dasar ikan mas, arsik diolah dengan beragam bumbu; cabe, bawang, kunyit, jahe, lengkuas, merica, dan banyak lagi bumbu lain yang membuatnya kaya cita rasa. Arsik akan sangat nikmat jika bumbunya telah bercampur dan meresap dalam ikan mas tersebut. Setiap bahan dari masakan ini tidak akan terasa enak jika dipisah-pisahkan. Ikan mas saja ditumis tanpa bumbu, pasti hambar. Memakan cabe saja, pasti pedas. Kunyit pun tak enak dan pahit. Lengkuas terasa panas. Merica, tak ada yang mau makan. Namun ketika dipadukan, jadilah arsik --- ikan mas yang lezat. Begitulah hidup dalam Tuhan. Jika dilihat sebagaian bisa terasa pahit, pedas, dan tidak enak. Namun paduan yang pedas, pahit, dan hambar bisa menjadi nikmat. Yusuf bertumbuh bijaksana justru lewat pengalaman pahit dan pedas selama di Mesir. dibenci saudara, dijual ke Mesir, mejadi budak Potifar, difitnah istri Potifar, dipenjara dan dilupakan, semuanya adalah pengalaman pahit di hidup Yusuf. Itu bisa saja menjadikannya pribadi yang penuh amarah, benci, dan dendam. Namun, Yusuf belajar melihat hal itu sebagai cara Tuhan memelihara Israel demi menggenapi janji-Nya kepada Abraham.
Inilah teologia arsik. Hidup kita ibarat arsik. jangan hanya melihatnya sepenggal-penggal. Jangan terfokus pada sisi buruknya saja. Lihatlah secara keseluruhan. Pengalaman hidup yang pahit akan membuat iman dan karakter kia bertumbuh dewasa dan berbuah. Segala sesuatu yang awalnya tampak buruk adalah resep Tuhan meramu sebuah keindahan rohani dalam hidup kita. Tuhan, arsitek hidup manusia, akan menjadikan semua indah pada waktunya.---DBS

Rabu, 03 Juni 2009

TERTAWA ITU SEHAT


Tertawa merupakan harmonisasi gerak dari 80 otot wajah yang dapat ikut menghambat proses pengerutan wajah pada usia uzur. Juga memberikan latihan ringan bagi tubuh, karena otot dilatih berdenyut diatas rata-rata, khususnya otot muka. Tertawa kuat tentu menggunakan otot yang lebih besar, sehingga dapat diibaratkan membuka ventilasi jendela ruangan.

Spirit of CHANGE


SETIAP ERA MEMILIKI BAHASA DAN CARA YANG BERBEDA

HAROLD GENEEN

"Jangan terpengaruh oleh mitos masa lalu
untuk mengatasi persoalan masa kini."

Manusia pernah mengandalkan batu dan logam untuk bertahan hidup. Kemudian mereka mengembangkan senjata, berawal dari tombak yang sangat sederhana, hingga rudal berhulu ledak nuklir yang sangat menghancurkan. Mereka yang hidup di alam primitif memaknai senjata sebagai alat untuk menaklukkan, kini manusia menamakan rudalnya sebagai alat penjaga perdamaian. Demikianlah, setiap era memiliki bahasa dan cara yang berbeda. Oleh karena itu, jangan terpenjara mitos masa lalu untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat ini. Lihatlah konteksnya, gunakan referensi masa lalu hanya sebagai pembanding, tetapi jangan gunakan ia sebagai buku panduan.