Rabu, 08 Oktober 2008

ARTIKEL


MENGENAL DIRI DENGAN BAIK

Helena Elizabeth Souisa M.Ed.

"Bila kupandang langit yang kau ciptakan, bulan dan bintang-bintang yang kau pasang. apakah manusia itu, sehingga kauingat dia, siapakah dia , sehingga kaupelihara ? Tetapi kauangkat dia hampir setara dengan Allah, kau mahkotai dia dengan keagungan dan kehormatan. Kau beri dia kuasa atas alam raya, seluruh ciptaanMu kautundukkan kepadanya, domba, sapi dan ternak semuanya, juga binatang di padang belantara; burung-burung dan ikan-ikan, semua makhluk di dalam laautan, Ya tuhan. Tuhan kami, keagungan Mu termasyur di seluruh bumi. Mazmur 8:3-9.

Pastikan bahwa bahwa kita mengenal diri sendiri dengan sebaik mungkin.
Seorang pengamat /pemerhati sosiolog Kristen yang bernama M. Blaine Smith mengatakan sebagai berikut : "Sebagian besar dari apa yang seseorang perbuat dan dari apa yang tidak mau diperbuatnya bergantung pada penilaiannya terhadap diri sendiri. Mereka yang tidak menilai dirinya cukup berbakat, tidak akan membuat target yang tinggi bagi dirinya sendiri. Tidak juga meeka merasa kecewa bila mereka gagal mencapai hasil yang baik.
Sebaliknya, mereka yang menilai dirinya sendiri, sering memperlihatkan hasrat untuk bekerja keras. Mereka menganggap dirinya memalukan bila mereka tidak berusaha dengan sebaik-baiknya.
Apa yang diamati oleh M.Blaine smith mengajarkan kepada kita mengenai nilai diri/harga diri/self esteem.
Salah satu kebutuhan hidup manusia yaitu kebutuhan akan harga diri/nilai diri/self esteem.
Seorang hamba Tuhan yang bernama W.E. Vine dalam bukunya An Expository Dictionary of New Testaments Words mengatakan bahwa Harga Diri atau Nilai diri adalah kebutuhan dasar manusia sebagai seorang pribadi.
Jika makanan adalah kebutuhan pokok untuk tubuh jasmani kita, maka harga diri/nilai diri adalah kebutuhan dasar bagi kepribadian kita. Harga diri/nilai diri adalah kebutuhan dasar manusia sebagai mahluk yang berintelek, berperasaan dan berkehendak. Kebutuhan ini lebih penting dari pada makanan atau kebutuhan jasmani lainnya.
Untuk lebih jelasnya apa itu harga diri.nilai diri, beberapa contoh dapat kita simak:
1. Penampilan.
Diantara suku Minahasa di Sulawesi Utara, ada pepatah lumrah di sana yang berbunyi:"Biar kalah nasi asal jangan kalah aksi." Ini dapat diartikan, biar perut kosong atau lapar tetapi dapat berpakaian bagus dan berpenampilan yang baik. Pepatah ini memberikan gambaran bahwa kebutuhan pribadi lebih utama daripada kebutuhan jasmani. Dengan kata lain bagi bebefrapa orang Harga diri/nilai diri bersumber pada penampilannya.
2. Pandangan Masyarakat.
Diantara suku bugis Makasar di Sulawesi Selatan, ada hukum adat yang disebut Hukum Siri. Kata Siri dalam bahasa Indonesia berarti malu. Salah satu contoh kasus dimana Hukum Siri ini dapat diterapkan adalah bilamana seorang pria menolak atau tidak bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap sang gadis. Dalam hal ini, keluarga pihak wanita dapat mengambil tindakan untuk mengambil nyawa si pria karena perbuatannya yang memalukan keluarga wanita. Bagi suku Bugis Makasar di Sulawesi selatan, harga diri/Nilai diri terletak pada pandangan masyarakat yang baik terhadap mereka.
3. Contoh yang ketiga untuk melihat makna lebih dalam pengertian dari Harga diri/Nilai diri (Self esteem).
Robby dan Bobby adalah dua pelajar SMA Kristen yang sama pandainya. Keduanya belajar dengan tekun dan prestasi akademis mereka selalu sama bagusnya. TEtapi diluar dunia prestasi akademis kedua sahabat ini adalah dua pribadi yang sangat berbeda. Robby banyak berprakarsa. Dalam banyak hal ia menjadi pihak yang mengajak dan memimpin. Ia, orang yang mudah mengambil keputusan. Ia yakin akan kemampuan dirinya dan senang berdiri sendiri. Namun sebaliknya, Bobby tidak banyak/jaang berprakarsa. Ia sering ragu-ragu kalau membuat keputusan. Ia cenderung bergantung kepada Robby dalam pelbagai hal. Kita lihat disini, kedua orang ini baik Robby dan Bobby mempunyai Nilai diri, Harga diri (self Esteem) yang berbeda.
Harga diri/Nilai diri adalah penilaian menyeluruh yang ada pada seseorang tentang dirinya. Tiap orang mempunyai nilai diri, yaitu gambaran yang kita punyai tentang diri kita sendiri, yang sangat menentukan apakah kita akan sukses atau gagal dalam hidup ini. Jadi, tiap-tiap orang mempunyai kebutuhan akan nilai diri/harga diri. Ada yang tinggi nilai dirinya seperti Robby. Ada yang rendah seperti Bobby. Dan nilai diri ini tidak mempunyai hubungan langsung dengan status sosial atau ekonomi seseorang. Seorang sarjana bisa sa mempunyai Nilai diri yang rendah, sebaliknya seorang petani yang buta huruf bisa mempunyai nilai diri yang tinggi. Nilai diri juga, tidak ada hubungannya dengan kecongkakan atau kerendahan hati. Nilai diri tidak sama dengan tinggi hati, dan sebaliknya kita yang mempunyai nilai diri yang rendah bukan berarti kita adalah orang yang rendah hati. Orang yang bernilai diri tinggi ia akan mengetahui apa keunggulan atau bakatnya. Ia akan bangga dengan keunggulannya. Namun, ia pun tahu apa kelemahannya, dan ia tidak malu apabila kelemahannya di ketahui orang lain. Karena mempunyai keunggulan, orang yang bernilai diri tinggi bisa juga menghargai keunggulan orang lain. Ia menghargai dan mengagumi keberhasilan orang lain. Sebaliknya, orang yang bernilai diri rendah merasa tidak mempunyai keunggulan, bakat atau karunia apa-apa. Yang diketahuinya hanyalah kelemahan-kelemahannya. Ia takut bahwa kelemahan/kebodohannya diketahui orang lain. Karena merasa diri tidak mempunyai keunggulan, ia cenderung bersikap iri hati terhadap orang lain. Ia tidak mau mengakui keberhasilan orang lain, bahkan ia cenderung untuk menutupnutupi atau mengecil-ngecilkan keunggulan orang lain. Dan memang harus di akui, bahwa membuat penilaian kepada diri sendiri adalah pekerjaan yang tidak mudah. Sekalipun tidak mudah.......dalam kepastian kita mengenal diri kita sendiri dengan baik adalah: Faktor yang menentukan bukanlah siapa anda, tetapi bagaimana anda tentang diri anda sendiri. Sebagai umat-umat Tuhan, sangat penting untuk kita melihat diri kita seperti TUHAN melihat kita. Ada banyak orang yang tetap mempunyai Nilai diri yang jelek/nilai diri yang rendah. Sebab mereka tidak mengerti bahwa mereka harus melihat diri mereka seperti Allah melihatnya. Saya ingin kita semua mengembangkan Nilai diri atau melihat diri kita seperti Tuhan melihat kita "bahwa kita semua adalah pribadi-pribadi yang menarik." Selain kita menarik, kita juga berharga dan tidak ada seorangpun yang berani memasang harga atas diri kita ! Karena manusia adalah Ciptaan yang mulia. Karena Allah pencipta kita serta memahkotai kita dengan kemuliaan dan hormat (gambar Allah ada di dalam diri kita) Mazmur 8:6 (dibuat hampir sama seperti Allah). Dan di dalam Mazmur 139 : 14 a dikatakan bahwa Penciptaan manusia dahsyat dan ajaib oleh sebab itu kita ssemua berharga, kita semua manusia adalah mahkota dari semua ciptaan Allah. Kita semua adalah pribadi yang menarik dan berharga. modal daya tarik dan Nilai diri kita adalah pada apa yang telah di kerjakan oleh Tuhan dalam Penciptaan, diciptakan menurut gambar Allah, buatan tangan Allah sendiri (Kejadian 1:26,27), dan lebih daripada itu dalam penebusan karena Yesus Kristus, tuhan dan juruselamat kita telah menyerahkan nyawaNya dan keselamatan setiap orang yang percaya kepadaNya (Roma 5:8). Ia mati supaya kita hidup. Inilah harga diri/nilai diri yang Tuhan ingin kembangkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Marilah kita senantiasa belajar bersama bagaimana mengembangkan dan nenempatkan harga diri/nilai diri "Kemuliaan dan Kehormatan" kita dalam kehidupan sehari-sehari yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Salam sukses selalu.





Tidak ada komentar: