Senin, 02 Februari 2009

Sebuah Perenungan.


Kisah ini sudah banyak dibawakan oleh para pakar Alkitab, namun saya masih ingin menceritakannya sekali lagi. Karena saya pikir cerita ini boleh menjadi satu pelajaran di dalam kehidupan kita untuk masa depan kita terutama didalam pengabdian kita untuk pekerjaan Tuhan. Beginilah Kisahnya: Ada seorang pengusaha kaya raya, dia berusaha bukan hanya dibidang properti, tetapi segala macam usaha asalkan bisa menghasilkan. Pengusaha ini sebut saja Bapak Dani, mempunyai karyawan yang sangat dipercaya untuk segala macam bangunan diserahkan kepada P. Marno sebagai pelaksana atau pengawas dalam pekerjaan tersebut. P. Marno ini sudah mengabdi selama 40 tahun dan usianya sudah 60 tahun. Bapak Dani merasa bersyukur karena mempunyai pegawai yang rajin, jujur tulus seperti P. Marno. suatu hari Pak Dani membeli sebidang tanah dan menginstruksikan pada Pak Marno agar dia membangun sebuah rumah diatas tanah tersebut dengan kwalitas yang terbaik, dengan halaman yang indah dan diberi kolam dan ikannya. Entah bagaimana dia mendirikan sebuah rumah yang indah menurut seleranya. Akhirnya selesailah sebuah bangunan itu, kunci diserahkan pada Pak Dani (bosnya). Besoknya Pak Dani membuat pesta besar untuk menyerahkan kunci pada orang yang akan menjadi pemilik rumah tersebut. Pak Dani memanggil Pak Marno untuk menggunting pita di depan rumah itu. Pak Marno kaget dan gemetar dan meneteskan air mata, Mengapa? Andai saja aku tahu bahwa rumah itu dihadiahkan untuk ku, pasti rumah ini akan kubuat yang paling istimewa, padahal rumah ini hanya kubuat dengan kwalitas sederhana.
Saudara-saudara di dalam pengabdian kita didalam pekerjaan Tuhan haruslah kita bekerja dengan segenap jiwa, pikiran dan hati yang tulus, agar kasih Tuhan dan anugerahNya boleh menjadi bagian kita semua. Untung Soeharso.

Tidak ada komentar: