Senin, 12 November 2007

ILLUSTRATION

KASIH YANG BESAR
Baru-baru ini di negara India telah terjadi suatu peristiwa yang cukup unik. Seorang guru agama atau yang disebut Acharya, yang termasyhur, Vinoba Bhave namanya, seorang tua yang telah berusia 83 tahun, telah menyatakan bahwa ia tidak mau makan alias berpuasa sampai mati demi untuk terlaksananya apa yang dituntutnya dari pemerintah.
Mungkin saudara menjadi ingin tahu apa gerangan yang dituntut Vinoba Bhave dari pemerintah, sehingga ia demikian nekad akan berpuasa sampai mati. Uang ? Harta benda? Rumah yang indah ? Semuanya bukan ......... Vinoba Bhave menuntut agar pemerintah di negara bagian Kerala dan Benggala - barat menghentikan serta melarang penyembelihan sapi-sapi. Sapi adalah binatang yang dihormati serta diberi penghargaan yang tinggi dalam agama Hindu. Nah, demi sapi-sapi itulah, sang Acharya atau guru agama yang terkenal itu rela untuk mengorbankan nyawanya.........kalau perlu. Hal ini menjadikan suasana menjadi sedikit gawat, sehingga menteri dalam negeri India, HM Patel juga terpaksa harus datang ke tempat Vinoba Bhave dan membujuknya agar ia mau menghentikan puasanya itu. Tetapi Vinoba Bhave tetap pada pendiriannya. Ia berkata kepada sang menteri: "Kalau tuan ingin menyelamatkan nyawa saya, mudah saja, berikanlah perintah agar sapi-sapi yang ada di negara bagian Kerala dan Benggala barat itu diselamatkan......."
Alangkah besarnya penghargaan masyarakatdi India pada umumnya dan Vinoba Bhave pada khususnya terhadap sapi, sehingga ia rela mengorbankan nyawanya sendiri demi sapi itu. Alkitab memberitakan tentang seorang yang rela juga mengorbankan nyawanya, bukan untuk sapi, tetapi untuk umat manusia di dunia ini. Injil Yohanes menyatakan hal ini sebagai berikut: "Aku datang supaya mereka (umat manusia) mempunyai hidup, dan mempunyai dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya........"(Yohanes 10:10-11). Siapakah gerangan tokoh yang dimaksudkan oleh Injil Yohanes ini? Tak lain ia adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri. Allah telah mengutus Tuhan Yesus untuk datang ke dalam dunia untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang berdosa. Ia datang sebagai pernyataan kasih Allah yang demikian besar untuk dunia yang gelap ini. Dosa telah memutuskan hubungan antara Allah dan manusia, tetapi kini Allah memberikan satu jalan untuk kelepasan umat manusia, yaitu melalui Tuhan Yesus sebagai penebus dosa umat manusia.
Ayat kita tadi mengatakan --- Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya. Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini bukan sebagai seorang raja yang agung dan mulia serta dihormati. Ia tidak datang ke dunia untuk membentuk suatu angkatan perang yang kemudian bertempur untuk meluaskan pengaruh serta kuasaNya. Ia juga tidak datang sebagai pedagang yang sukses dan menjadi jutawan karenanya. Ia juga tidak datang sebagai seorang sarjana yang hebat serta tidak mau mendekati rakyat jelata. Ia datang sebagai SEORANG GEMBALA yang baik, demikian kesaksian Injil Yohanes. Dengan lemah-lembut dan penuh kasih-sayang, Yesus yang adalah Gembala yang baik itu siap sedia untuk memimpin dan menuntun umat manusia yang tersesat di dalam dosa dan kegelapan, kembali kepada jalan Allah. Pada akhirnya, Yesus sang Gembala yang baik itu; tidak hanya memberikan petunjuk-petunjuk saja, tetapi Ia juga menyerahkan nyawanya demi domba-domba, yaitu umat manusia di dunia ini. Alkitab menyatakan bagaimana Tuhan Yesus harus menderita kesengsaraan yang luar biasa: dipukuli, diejek, dicemooh, dihina, dimahkotai duri........dan dalam keadaan yang letih lesu harus mengangkat salib dimana Ia sendiri akan disalibkan. Apakah ini berarti bahwa Yesus adalah seorang penjahat? Bukankah salib itu hanya untuk penjahat-penjahat kelas kakap saja? Tidak saudara! Yesus disalibkan bukan karena Ia telah menjadi penjahat, tetapi sebaliknya Yesus disalibkan untuk menggantikan setiap orang berdosa di dunia ini. Seharusnyta kita inilah, yang karena dosa-dosa kita, patut menerima hukuman dari Allah. Tetapi hukuman Allah itu telah ditanggung oleh Yesus, sehingga kita dapat lepas dari hukuman itu. Inilah arti dari kata Rasul Yohanes --- "Gembala yang baik itu rela menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya." --- Yesus menyerahkan nyawaNya untuk Saudara dan saya. Tetapi pada hari ke-3 Ia telah bangkit pula dari kuburnya, sebagai tanda bahwa Ia adalah pemenang yang berkuasa mengampuni dosa, dan memberikan jalan kelepasan kepada kita sekalian.

Tidak ada komentar: